Monday, December 15, 2014

Cosmopolitan | Rubrik Star Interview | Juni, 2009



Apa Anda sedang mengerjakan project baru? Karya yang sedang digarap?

Saya sedang mempersiapkan produksi novel saya yang baru berjudul Perahu Kertas. Sebetulnya Perahu Kertas sudah beredar sejak tahun 2008 dalam bentuk novel digital (bisa di-download lewat HP), tapi tahun ini saya ingin merilis versi cetaknya. Jadi sedang mempersiapkan lay-out, cover, dll. 

Hingga saat ini, pencapaian apa yang paling berkesan buat Anda?

Baru-baru ini sebuah polling Litbang Media Indonesia mengadakan survei nasional tentang 10 penulis perempuan yang paling diminati masyarakat, dan ternyata nama saya jadi nomor satu dengan prosentase lebih dari 30%. Padahal ada nama-nama penulis lain yang sudah wara-wiri puluhan tahun dan menulis puluhan judul, dan mereka terkenal sekali. Jujur, saya nggak nyangka. Selama ini saya cuma tahu berkarya dan berkarya saja. Yah, pokoknya melakukan apa pun yang saya bisa dalam konteks kreativitas dan inovasi. Jadi mengetahui polling seperti itu menjadi kejutan buat saya. 

Apa ada hal yang sering kali salah ditanggapi oleh orang lain mengenai Anda? (Misalnya dianggap sombong, padahal pendiam)

Dianggap serius padahal saya senang sekali bercanda. Tapi, miskonsepsi terbesar adalah kalau ada orang yang menganggap saya rajin atau pekerja keras. Kenyataannya, saya ini pemalas kelas kakap. 

Sebutkan tiga hal yang paling menggambarkan diri Anda?

Tukang mengamati, tukang tidur, dan tukang cerita. 

Bagaimana tips Anda dalam menjalani rutinitas yang ada? (Banyak orang yang mengeluh bosan dengan rutinitas mereka).

Jujur, saya merasa bukan orang yang tepat untuk ditanya tentang cara mengatasi rutinitas karena saya sendiri bermasalah dengan hal itu. Dari kecil saya kurang suka dengan apa pun yang rutin. Jadi, salah satu trik saya adalah dengan tidak memiliki rutinitas. He-he. Untungnya, pekerjaan saya memang tidak menuntut rutinitas. 

Definisi bahagia menurut Dewi Lestari?

Bahagia itu seperti awan, datang dan pergi, dan terus berubah. Juga seperti pelangi, makin dikejar makin nggak ketemu-ketemu. Jadi, bahagia itu datang justru ketika kita berhenti berusaha menemukan kebahagiaan, atau berusaha jadi bahagia. 

Kapan Anda merasa seksi?

Ketika sedang benar-benar rileks dan lupa sama sekali tentang konsep seksi. Misalnya, saat cuma berdua doang dengan Reza di kamar (rrrr… :p), because then I can totally be myself. 

Apa Anda memiliki guilty pleasure? Bisa diceritakan?

Makan mi instan dan minum kopi (badan saya sebetulnya nggak kuat dengan kafein). Tapi, sejak kehamilan ini saya berhenti sama sekali, karena badan saya benar-benar menolak keduanya. 

Seberapa penting perawatan kulit untuk Anda?

Perawatan kulit, sebagaimana perawatan kesehatan pada umumnya, adalah hal yang penting menurut saya. 

Kapan momen Anda merasa 'reborn' dan arti kata reborn menurut Anda?

“Reborn” bagi saya adalah gerbang untuk hidup seutuhnya dalam momen sekarang, tanpa terbelenggu masa lalu dan terikat oleh masa depan. Jadi, kapan saya bisa “reborn”? Anytime. Ketika kita bisa pulang ke kesadaran saat ini atau “be in the now”, saat itu jugalah kita mengalami “reborn”. 

Yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca Cosmopolitan?

Live in the now. Laugh out loud. Cry your heart out. Be an observer. And don’t take life too seriously.