Tuesday, December 9, 2014

Erhalogy Magazine | Hidup, Kecantikan, dan Aging | Juli, 2007


1. Bagaimana cara Dee menjaga kesehatan/kebugaran/kecantikan?

Menurut saya, kesehatan harus menjadi basis untuk kecantikan. Dengan kita ingin sehat, kita akan merawat diri. Namun kalau yang menjadi basis adalah kecantikan, kadang-kadang kita sering keblinger dan malah mengorbankan kesehatan. Kesehatan sendiri meliputi gaya hidup secara keseluruhan. Jadi dari mulai pola makan sampai manajemen stres sampai memilih sabun cuci muka. Saya suka olah raga cardio seperti aerobic, dulu sempat yoga, tapi sempat berhenti lama dan sekarang baru mau mulai lagi. Meditasi juga sangat baik bagi kesehatan fisik dan mental. Saya tidur 7-8 jam per hari. Untuk perawatan muka, saya memilih produk perawatan yang paling lembut, tidak mengandung parfum/pewarna. Untuk perawatan tubuh setiap hari memakai body lotion, dua hari sekali pakai yg ada AHA-nya, dan sebulan sekali luluran.

2. Kebiasaan apa yang Dee lakukan untuk menjaga kecantikan?

Juga ada di no. 1, tapi untuk menambahkan, saya sebisa mungkin tidak pakai make-up tebal-tebal, kalaupun harus, secepatnya saya bersihkan. Selain itu banyak-banyak tertawa, dan jauhi hal-hal yang membuat stres, termasuk program-program teve yang nggak penting.

3. Bagaimana Dee melihat konsep hidup manusia urban sekarang ini?

Manusia urban pada esensinya tidak berbeda dengan manusia suburban, manusia rural, bahkan manusia tribal sekalipun. Hanya pengkondisiannya saja yang berbeda. Manusia urban digempur oleh blundernya pilihan dan informasi, hidup dalam tempo cepat. Dan karena jumlahnya yang relatif banyak serta aksesnya terhadap kekuasaan dan informasi, manusia urban punya pengaruh sangat besar untuk menentukan masa depan Bumi melalui setiap pilihan yang dibuatnya.

4. Apakah Dee punya cara/masukan untuk bisa survive sebagai manusia urban?

Hidup dalam kesadaran, terutama dalam pemilahan pilihan dan informasi. Punya akses terhadap teknologi dan informasi sebetulnya seperti pedang bermata dua, bisa membangun dan juga bisa merusak. Kita harus cermat sekali dalam kegiatan konsumsi, baik konsumsi informasi, hiburan, makanan, sampai gaya hidup. Hidup dalam tempo yang lebih lambat, sesekali kembali ke keheningan, alokasikan sebagian pendapatan kita untuk kepentingan orang banyak, dan menerapkan gaya hidup sehat dan seimbang, menurut pengalaman saya, dapat membantu kita untuk beroleh hidup yang lebih santai sekaligus bermakna.

5. Hidup yang seimbang itu seperti apa? Bagaimana cara Dee mewujudkannya?

Hidup yang seimbang, menurut saya, adalah hidup dengan memberikan perhatian yang proporsional pada fisik, mental, ruh, dan jiwa. Karena setiap manusia, apapun status dan bentuknya, pasti tidak akan lepas dari empat unsur tsb. Sukar sekali untuk mendapatkan keseimbangan yang sempurna, tapi dengan kita ingin mewujudkannya saja sudah pasti akan membawa banyak perubahan besar. Saya belum merasa sebagai ahlinya, tapi yang jelas, dengan memperhatikan dan eling atas segala aktivitas fisik, mental, ruh, dan jiwa kita, kita bisa pelan-pelan hidup lebih sehat, terkendali, dan tenang. Aplikasinya bisa dengan mengisi hari dengan momen hening atau bermeditasi, mengonsumsi makanan yang sehat dan baik bagi tubuh kita, mencerap informasi yang berguna dan mereduksi informasi yang tidak berguna/tidak mendidik, hidup selaras dengan lingkungan, memberikan ruang bagi hati dan benak kita untuk berkreasi.

6. Apa pendapat Dee mengenai aging?


Aging adalah sesuatu yang pasti, sama dengan mati. Aging adalah proses alami hidup yang tidak bisa ditawar-tawar.

7. Bagaimana cara Dee menyikapi aging yang nggak mungkin dicegah datangnya ini?

Jangan dibuat stres, jangan terlalu panik ketika ada kerut atau vlek atau uban muncul. Pertama-tama, harus diterima dulu, apa adanya, bahwa aging itu nyata dan pasti terjadi. Sesudah itu, ya, jalankan saja hidup yang sehat dan seimbang, dan buat saya bukan demi cantik dan panjang umur, tapi karena hidup sehat dan seimbang itu lebih menyenangkan untuk dijalani.

8. Buat Dee, apakah menjadi tua itu menakutkan? Adakah ketakutan lain yang melebihinya?

Saya pikir tidak ada yang perlu ditakuti dengan menjadi tua. Every age has its beauty. Yang perlu ditakutkan adalah kalau kita ingin muda terus, karena sudah pasti kita malah cepat tua berhubung stres kepingin muda, hehe, soalnya ya nggak mungkinlah tambah muda. Itu menyalahi hukum alam. Ketakutan terbesar manusia barangkali adalah takut mati. Ada yang bilang, kalau kita sudah mengatasi ketakutan akan kematian, kita baru benar-benar hidup. Mungkin begitu juga dengan aging. Kalau kita sudah mengatasi ketakutan kita akan penuaan, baru deh jiwa kita awet muda.