Wednesday, December 17, 2014

Jawa Pos | Rubrik: Relationship | Oktober, 2011 | by Nora Sampurna


Menurut Dee, hal apa yang bisa membuat seseorang tetap dekat dengan mantan suami/istri? Apakah faktor anak, keikhlasan hati, atau hal lain?

Kalau menurut saya, itu sangat tergantung dengan bagaimana situasi saat mereka berpisah. Jika dari momen berpisah sudah bisa baik-baik, semua beban emosi yang besar sudah tuntas dikomunikasikan, maka relatif mudah untuk menjaga hubungan yang baik ke depannya. Singkatnya, mereka harus bertransformasi menjadi sahabat atau minimal teman, sebelum berpisah.

Bagaimana Dee membina hubungan baik dengan Marcell pasca berpisah?

Untungnya dari sebelum kami resmi berpisah secara pengadilan, kami sudah duluan menjadi teman baik. Sisanya ya tinggal komunikasi saja. Apalagi ada Keenan, yang menjadi jembatan hubungan antara dua keluarga kami sekarang. Jadi bagaimana pun akan selalu ada urusan yang perlu kami tangani berdua sebagai orang tua biologis Keenan.

Dalam hal ini, apa yang mendasari Dee dan Marcell terus membangun kedekatan? Apakah alasan utamanya untuk kebahagiaan Keenan?

Keenan tentu menjadi alasan penting, tapi di luar dari itu, saya sendiri tidak melihat keuntungan dari bersikap musuhan dengan mantan pasangan. Ada yang bilang, kalau sudah berpisah lebih baik nggak usah saling kenal lagi, menurut saya pandangan itu lumrah kalau perpisahannya tidak baik-baik. Tapi kalau secara emosi oke-oke saja, kenapa juga tidak diteruskan dalam bentuk pertemanan? Dan tidak perlu juga ada usaha khusus untuk sengaja maintain, alamiah saja.

Saya pernah membaca berita, Dee juga cukup akrab dengan Rima Melati Adams, istri Marcell. Bisa diceritakan mungkin, sedekat apa? Saling bercerita tentang anak mungkin atau hal-hal tentang perempuan seperti shopping, dll?

Untuk acara keluarga, seperti ulang tahun Keenan, atau ulang tahun Atisha, kami pasti mengundang. Dan kalau memang pas bisa, mereka pasti datang. Jadi Rima-Marcell kenal baik juga dengan mertua saya (orang tua Reza). Karena Rima juga sama-sama hobi masak dan berkebun, kadang-kadang dia suka ngasih bumbu atau bibit tanaman, kalau memang lagi ada yang saya cari dan dia punya.

Boleh diceritakan pula tentang Keenan, seberapa sering frekuensi bertemu dengan Marcell?

Tiap weekend, kalau Keenan sedang tidak ada kegiatan khusus, dan Marcell juga sedang tidak terlalu sibuk, Keenan pasti menginap di rumah Marcell-Rima. Kalau liburan, sering juga Keenan dibawa ke Singapura, mengunjungi keluarga Rima. Keenan cukup dekat dengan adik tirinya, Edga (anak Rima). Kalau Marcell lagi kangen banget, kadang-kadang di weekdays pun Keenan menginap beberapa hari di rumah Marcell.

Pernah saling mengunjungi keluarga masing-masing? Misal, keluarga Dee-Reza Gunawan mengundang keluarga Marcell-Rima, atau sebaliknya? Atau mungkin pergi bersama?

Tentu pernah. Kalau ada ultah dan dirayakan, biasanya kami saling mengundang. Pergi bersama juga pernah, walaupun belakangan agak jarang karena kesibukan masing-masing. Minimal 'say hi' lewat telepon, SMS, atau Twitter.

Saran Dee untuk perempuan yang memiliki pengalaman serupa dengan Dee, yang mungkin merasa canggung atau masih enggan membina hubungan baik dengan mantan pasangan, bagaimana untuk memulainya?

Hal seperti itu memang tidak bisa dipaksakan. Kalau masih ada unek-unek besar yang nyangkut di salah satu pihak, otomatis nggak bisa. Kalaupun bisa, pasti hanya basa-basi saja. Jadi menurut saya, peer besarnya adalah di membersihkan beban batin yang masih tersisa dari hubungan yang dahulu. Kalau itu sudah bersih, sama sekali bukan halangan untuk punya hubungan baik. Dan itu harus terjadi di kedua pihak, nggak bisa cuma salah satu.